Kronologi Lengkap Balita Dihajar Kekasih Ibunya hingga Tewas, Makamnya Telah Dibongkar



Agen Poker TerpercayaSeorang pria tega menghabisi nyawa putra dari wanita yang ia cintai, Rabu (27/12/2017) pagi.
Hanung, bocah 2 tahun itu, dihajar hingga tewas oleh Aris Febriansyah (31) warga Lingkungan Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur.
Putra dari Katinah alias Wati itu ditemukan dalam keadaan babak belur.
Terdapat sejumlah luka lebam padanya serta darah yang keluar dari hidung.
Ketika dimintai keterangan, Aris, yang kerap menjaga warung Wati di Pasar Ngemplak Tulungagung, mengatakan bahwa balita itu terluka akibat kejatuhan meja yang ambruk.
Hanung kemudian dilarikan ke RSUD dr Iskak.
Nahas, nyawanya tidak tertolong, kemudian langsung dikuburkan.
Namun, ternyata ada kejanggalan yang ditemukan oleh Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Tulungagung dan Unit Reskrim Polsek Tulungagung dalam peristiwa kematian Hanung.
Seperti yang diberitakan Surya, Kamis (28/12/2017), meja yang disebutkan Aris terbuat dari triplek, sehingga terlalu rendah dan pendek untuk menimbulkan akibat fatal jika menimpa Hanung.

Aris kemudian dijemput di rumah Wati, di Dusun Talapan, Desa Waung, Kecamatan Boyolangu.
Setelah diinterogasi, Aris akhirnya mengakui bahwa dirinyalah yang telah menyebabkan Hanung tewas.
Aris melampiaskan amarah akibat cemburu pada putra kekasihnya.
"Selama ini ibu korban membuka usaha warung makan. Pelaku ini kalau pagi membantu ibu korban, kalau malam dia ngamen," tutur Kapolsek Tulungagung, Kompol Mustafa Alhadar Kamis (28/12/2017).
Ia cemburu mengetahui Wati kerap digoda oleh pelanggan di warung makannya dan menudingnya menjalin asmara dengan pria lain.
Pelaku kemudian mabuk-mabukan dengan teman-temannya, Selasa (26/12/2017).
Keesokan harinya ketika subuh ia mendatangi warung Wati dan mengajak Hanung, yang saat itu rewel, ke warung ayam goreng, di sisi utara warung Wati.
Pelaku pun melampiaskan kekesalannya pada bocah rewel yang tak berdosa itu dengan menghajar perut, kepala belakang, dan wajah.
Mengetahui hal tersebut, Polres Tulungagung kemudian membongkar makam Hanung untuk melakukan otopsi pada jenazahnya, Jumat (29/12/2017).
"Kalau mayatnya belum dimakamkan, maka otopsi bisa dilakukan dokter RSUD. Tapi kalau sudah dimakamkan, pengangkatan mayat dan otopsi harus melibatkan Dokkes Forensik," tambah Mustijat.
Proses pembongkaran dipimpin langsung oleh Kapolres, AKBP Yong Ferrydjon.
"Memang harus melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. Hasilnya sebenarnya langsung bisa diketahui, tapi secara resminya mungkin butuh tiga hari," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo.
Tim forensik yang dipimpin Tutik Purwanti, dokter spesialis forensik dari RS Bhayangkara Kediri, mengambil sampel rambut dan cairan lambung korban.
"Butuh dua minggu untuk penelitian laboratorium serta uji toksologi (pemeriksaan racun). Baru kemudian kami terbitkan hasil resminya dan dikirim ke penyidik," terang Tutik.

Comments